Pages

Senin, 28 Mei 2012

kompresor

LAPORAN
SISTEM AIR CONDITIONER ( AC )
KOMPRESOR MULTI PISTON ( sawash plate )



Oleh:

Pipit Agung Pamuji     209513421199








FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Mei  2012


KOMPRESOR TIPE MULTI PISTON ( swash plate )

  1. KOMPETENSI
Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat :
  1. membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe multi piston ( swash plate )
  2. mengetahui konstruksi dan cara kerja unit kompresor tipe multi piston ( swash plate )
  1. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang di perlukan mahasiswa saat praktik :
1. Unit kompresor tipe multi piston
2. Satu set toolbox
  1. DASAR TEORI
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan ruangan mobil dengan cara mengambil panas dari ruangan tersebut.
. Kompresor pada air conditioner ( AC ) merupakan alat untuk menaikkan tekanan pada refrigerant dengan tujuan agar refrigerant dapat bergerak dari kompresor menuju kondesor receiver / drier / dehidrator katup ekspansi evaporator kembali lagi ke kompresor. Karena prinsip fluida ialah bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Karena tekanan naik maka otomatis suhu refrigerant juga naik (± 70° C) oleh karena itu perlu diturunkan dengan menggunakan kondensor
Pada kompresor multi piston terdapat lima buah piston yang digerakan oleh wobble plate yang berbentuk tonjolan mendatar yang berputar, apabila piston terkena tonjolan maka piston bergerak naik dan melakukan gerak kompresi, yang tidak terkena tonjolan bergerak turun dan melakukan langkah hisap, karena piston bergerak turun dan membuka katup masuk pada katup linier.

  1. DATA PRAKTIK
                 
                                           Gb.sederhana rangkaian sistem AC


Gambar Komponen
  1. Unit kompresor tipe multi piston
                Gb.kompresor tipe multi piston

  1. Silinder kompresor tipe multi piston
   
Gb. Silinder kompresor tipe multi piston
c.                 c.  Piston

          
                            Gb. Unit Piston
  1. Bearing dan plate ( bag. depan )
             Gb.Bearing dan plate  ( bag. depan)

e.                    e.       Bearing dan plate ( bag. Belakang )

          
 
     Gb.Bearing dan plate  ( bag. Belakang )

       h. woblle plate

          

                       Gb. Woblle plate

i.      Saluran discharge dan Suction
                    Gb. Saluran discharge dan Suction
 

Catatan :    -    lubang Suction lebih besar ( hisap )
-          Lubang discharge lebih kecil ( buang )


Fungsi komponen
  1. Silinder
Berfungsi untuk letak piston, tutup silinder, wooble plate dan tempat menghasilkan tekanan refrigerant.
  1. Piston
Berfungsi untuk menghasilkan tekanan refrigerant menjadi lebih tinggi melalui proses kompresi.
  1. Woblle Plate
Sebagai katup tekan sehingga apabila ada proses isap dia tertutup.
d.                   d.  Saluran discharge dan suction

          Sebagai masuk dan keluarnya refrigerant


Kondisi komponen kompresor tipe multi piston
a.       Silinder

Keadaan silinder sudah tidak bagus, karena banyak goresan

b.      Piston

Kondisi Piston sudah tidak bagus karena sudah agak berkarat dan banyak goresan

c.       Woblle plate

Sudah tidk bagus karena berkarat

d.      Saluran discharge dan suction

Terdapat kerak-kerak yang menempel, dan perlu dibersihkan

  1. PEMBAHASAN
Cara kerja sistem kompresor tipe multi piston

Ketika pulley pada kompresor diputar oleh mesin, maka swash plate akan ikut berputar ( konstruksi pulley kompresor menjadi satu bagian dengan magnetic switch ), putaran yang terjadi pada swash plate dihasilkan dari putaran mesin yang diteruskan ke pulley kompresor dengan perantaraan magnetic switch, dimana magnetic switch disini akan bekerja bila terdapat aliran listrik yang menyebabkan pulley menjadi magnet dan membuat putaran pulley dapat diteruskan keporos swash plate.
Apabila kondisi magnetic switch rusak atau tidak lengkap maka putaran pulley tidak bisa diteruskan keporos swash plate. Ketika swash plate berputar, maka putaran swash plate akan membuat piston bergerak naik turun (gerakan naik - turun piston dikarenakan konstruksi swash plate yang dibuat tidak rata dibagian atas). Putaran swash plate didukung dengan adanya bearing dan plat bearing agar swash plate dapat berputar dengan lancar, apabila bearing serta plat bearing bermasalah akan menyebabkan putaran swash plate tidak halus.
Gerakan naik turun piston digunakan untuk melakukan langkah isap serta langkah tekan refrigerant pada aliran system air conditioner. Apabila pada piston terdapat banyak luka disekitar kepala maupun body piston akan menyebabkan penurunan tekanan kompresi.
Aliran keluar masuk refrigerant dari dan ke kompresor diatur oleh katup isap dan katup buang.
Keuntungan kompresor multipiston dibandingkan kompresor dengan single piston
o Dari segi konstruksi
Kompresor multipiston memiliki konstruksi yang lebih menunjang untuk mendapatkan tekanan yang besar dan stabil, jika dibandingkan dengan kompresor tipe single piston kompresor ini mampu bekerja dengan menghasilkan lebih banyak tekanan dan lebih banyak kestabilan karena memiliki 5 buah piston untuk melakukan langkah kerja.
o Dari segi cara kerja kompresor
Kerja kompresor tipe multipiston akan menghasilkan kwantitas tekanan dan refrigerant yang lebih besar, jika dibandingkan dengan type single piston kompresor ini mampu menghisap lebih banyak refrigerant karena terdapat 5 buah silinder dan 5 buah piston untuk setiap silindernya.

  1. KESIMPULAN
Karena banyaknya kerusakan yang terdapat pada kompresor, dapat dipastikan bahwa kompresor tidak dapat digunakan pada mesin hidup. Agar kompresor dapat digunakan sebagaimana mestinya, maka perlu dilakukan perbaikan secara menyeluruh pada komponennya.
Dan agar kompresor dapat bekerja secara maksimal dan mempunyai umur panjang sebaiknya dilakukan perawatan secara berkala.